D’Media, (01/10/2024) – Hingar bingar kegiatan Orientasi Kehidupan dan Kampus (OKK)
Universitas Dinamika (d.h. STIKOM Surabaya) tentunya meninggalkan kesan
istimewa bagi para mahasiswa baru (maba) angkatan ’24. Selain dipenuhi kegiatan
yang menarik, kegiatan OKK ini memiliki rangkaian acara lainnya, yaitu
Pengembangan Diri dan Wawasan (Perisan).
‘Perisan’ merupakan kelanjutan dari OKK yang wajib diikuti oleh para
maba. Acara ini diselenggarakan selama tiga hari, yaitu pada tanggal 10 hingga 12 September 2024 di Ruang Serbaguna Universitas Dinamika.
Achmad Fadil, selaku Ketua Pelaksana ‘Perisan’, menjelaskan tujuan
diselenggarakannya acara ini. “Perisan dilaksanakan agar menjadi bekal bagi para
mahasiswa baru dalam membentuk pribadi yang baik,” ujarnya.
Materi-materi yang disosialisasikan dalam ‘Perisan’ merupakan materi
berisi isu yang seringkali diperbincangkan dan menyita perhatian lebih, yaitu
pencegahan dan dampak penyalahgunaan narkotika di lingkungan mahasiswa.
Materi ini dibawakan langsung oleh Penyuluh Ahli Madya Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur yang bernama Masduki. Dalam presentasinya, ia menyampaikan bahwa Indonesia sedang dalam darurat narkoba. “Peredaran narkoba bukan hanya menyasar orang dewasa dan remaja, melainkan juga menyasar ke anak-anak,” ucapnya.
Masduki juga menjelaskan bahwa penggunaan narkoba bisa menyebabkan
kecanduan apabila digunakan tanpa indikasi medis atau tanpa petunjuk dokter.
“Kecanduan ini disebabkan oleh narkotika yang menyerang susunan saraf otak,”
sambungnya.
Di akhir materi, Masduki menyampaikan pencegahan yang bisa dilakukan
oleh para mahasiswa baru terhadap penggunaan narkoba secara illegal.
“Pencegahan penggunaan narkoba illegal bisa dilakukan dengan cara menjalin
komunikasi yang baik dengan keluarga, memiliki rasa tanggung jawab sebagai
seorang remaja dengan melakukan hal-hal positif, serta menerapkan pola hidup
yang sehat,” katanya.
Selain pemaparan tentang pencegahan dan dampak penyalahgunaan narkotika di lingkungan mahasiswa, terdapat materi lainnya yang juga tidak kalah pentingnya untuk menjadi perhatian, yaitu pencegahan kekerasan seksual di perguruan tinggi dan bela negara bagi generasi muda.
Materi pencegahan kekerasan seksual dibawakan oleh Nafila Ikrima,
seorang youth program coordinator di
PKBI Jawa Timur. Sedangkan untuk materi bela negara bagi generasi muda
dipaparkan oleh Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan, dan Karakter Bangsa
di Bakesbangpol Jawa Timur yang bernama Dian Puspitasari. (tta)