Adanya Covid-19 menimbulkan tantangan tersendiri
bagi banyak orang. Di masa ini, masyarakat dipaksa untuk bisa beradaptasi dan
menyesuaikan diri dengan beragam hal yang berubah secara drastis. Hal tersebut
juga dirasakan oleh salah satu Staff Kemahasiswaan Universitas Dinamika Wawan
Wahyudi Efendi.
Wawan, sapaan akrabnya, menyalurkan ide dan
gagasannya melalui tulisan dan berhasil menerbitkan sebuah buku. Berjudul Become Fully A Human Again, buku ini
menyajikan tentang hikmah-hikmah yang dapat masyarakat petik dari adanya
pandemi Covid-19. Wawan menulis buku yang berjumlah 198 halaman ini saat
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pertama kali dilakukan di Kota
Surabaya, yakni April 2020.
“Buku ini berangkat dari rasa ketakutan diri sendiri
terhadap tersebarnya virus corona pada 2020 lalu. Perasaan takut yang
berlarut-larut ini bisa merugikan kita semua,” kata Wawan.
Dengan asumsi tersebut, ia bertekad untuk melakukan
hal-hal positif. Salah satunya dengan memilih kegiatan menulis sebuah buku. Ia mengatakan
dalam buku yang ditulisnya tersebut ada beberapa sudut pandang tentang menjadi
orang seutuhnya, dengan menjaga ‘kewarasan’. Beberapa hal tersebut yakni
menghilangkan rasa takut tapi tetap waspada, belajar bersabar meski rejeki dan
interaksi sosial berkurang.
“Beberapa hikmah yang diambil juga kita kembali
sadar sebagai manusia yang bisa kapan saja terpapar virus hingga mati. Selain
itu polusi dan juga sampah semakin berkurang dan kita mengevaluasi kesalahan
yang kita lakukan,” katanya.
Ia juga menjelaskan, meski buku ini dilengkapi
dengan beberapa hadist dan ayat Al-Quran, isi tulisan bersifat general dan
umum. Hal ini karena isi tulisan diambil dari sisi alami yang terjadi dalam
masyarakat, khususnya di bagian lingkungan.
Buku yang ditulis selama dua minggu ini telah
berhasil terbit sejak Agustus 2020 dan direncanakan cetak 3000 exemplar. Namun
karena masih pandemi, cetak fisiknya ditahan lebih dulu ke online dan e-book.
Wawan berharap buku Become Fully A Human Again bisa menjadi aspirasi positif untuk
semua orang. Pandemi Covid-19 ini jangan hanya dipandang sebagai bencana yang
merugikan bagi orang banyak, setidaknya terdapat manfaat yang bisa diambil agar
bisa melangkah lebih tenang dan aman. Bahkan sebisa mungkin lebih baik dari
sebelum adanya kebiasaan baru selama penyebaran virus corona. Fiy/Cla