Fotografi
kini banyak digandrungi oleh masyarakat, khususnya bagi para remaja. Biasanya
para remaja datang ke tempat-tempat unik atau bersejarah untuk hunting foto lalu dipamerkan ke akun
instagramnya masing-masing.
Dengan pesatnya perkembangan kamera setiap masyarakat bisa menjadi seorang fotografer, bahkan hanya dengan memanfaatkan kamera handphone. Namun, kini banyak fotografer yang kembali menggunakan kamera analog. Pastinya karena adanya tantangan dan pengalaman unik selama proses memotret sebuah objek.
Universitas
Dinamika (Undika) atau STIKOM Surabaya pada 5 Maret 2021 lalu mengajak
masyarakat bernostalgia dan mengenal lebih dalam kamera analog. Bersama Owner Garasi Analog, Steve Adisetya
kegiatan ini diikuti oleh 70 perserta dan berlangsung secara daring.
“Analog
Fotografi sendiri merupakan cabang dari fotografi untuk menghasilk an gambar
melalui proses kimia, medianya bisa film, kertas, kaca/plat metal yang diberik
emulsi dan lainnya,” kata Steve.
Ia
menjelaskan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan jika menggandrungi
kamera analog. Seperti mengetahui jenis kamera, cara penggunaan dan juga
perawatannya.
Terdapat
beberapa jenis kamera analog seperti instant
camera, yang bisa langsung jadi/cetak saat itu juga. Kamera ini relatif
mudah digunakan tapi mahal, fisiknya besar dan kualitas gambarnya.
Selanjutnya
point shoot camera yang banyak dan
cocok digunakan oleh pemula. Bentuknya sangat simple dan untuk memotret bisa langsung tanpa pikir panjang atau
mengatur fokus. Namun kekurangannya kualitas gambarnya kurang baik.
Adapula
range finder camera yang mengatur pada
dua titik, selanjutnya ring fokus
diputar sampai jadi satu fokus. Menurut Steve, kamera ini terbilang ringkas karena
minim getaran dan senyap. Namun kamera ini tidak memiliki banyak varian, lalu
jika memasangkan lensa tele membutuhkan komponen tambahan karena jendela
bidiknya fix.
Selanjutnya twin lens reflect, sebuah kamera dengan dua lensa, satu kamera untuk lensa bidik dan lensa kedua untuk memotret. Kelebihannya sangat minim getaran dan unik tapi dalam jarak dekat susah untuk melakukan pengecekan ketajaman gambar.
Steve
juga memaparkan syarat pertama mengambil gambar adalah adanya cahaya. Dengan
pencahayaan yang memadai, fotografer bisa menghasilkan foto yang bagus dan
menarik.
“Definisi
bagus disini yakni cahaya yang pas dengan exposure
yang tepat, fokus di objek utama. Dan definisi menarik yakni komposisi,
bercerita, emosi, tone, konsep, momen,
membuat pertanyaan, eksperimen dan lainnya,” katanya. Fiy