Perpustakan dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Dinamika (Undika) memberi pelatihan literasi informasi pada siswa SD di Made Jombang. Kegiatan ini dilakukan agar para siswa SD bisa lebih kritis dan memahami segala informasi yang diterima.
"Edukasi literasi informasi ini sangat penting untuk siswa sekolah dasar, terlebih para siswa kadang sudah menggunakan gawai yang mampu menerima atau pun menyebarkan informasi," kata Kepala Bagian Perpustakaan, Deasy Kumalawati.
Kegiatan yang berlangsung di Sanggar, Sendang Made Jombang ini diikuti oleh puluhan siswa mulai dari kelas 4 sampai kelas 6 SD.
Deasy menyampaikan tim Perpustakaan Undika telah menyusun teks bacaan tentang asal usul Jombang, yang bercerita tentang anak kecil yang durhaka pada orang tuanya dan dikutuk menjadi manusia berkepala kerbau. Setelah itu, anak kecil bernama Kebo Kicak akhirnya sadar kembali dan menjadi anak yang sholeh.
"Dengan teks tersebut kami menginstruksikan siswa untuk membaca, selanjutnya menyusun kata menjadi kalimat sesuai dengan teks cerita, dan tanya jawab tentang isi cerita," kata dia.
Ia menjelaskan literasi informasi tersebut diberikan melalui game. Sehingga para siswa bisa nyaman, senang dan tertarik selama belajar.
Diharapkan dengan pembelajaran literasi informasi ini para siswa bisa menangkap informasi secara tepat, yakni tidak terpengaruh informasi bohong yang beredar, baik di media sosial atau WA.
Disamping itu, salah satu siswa kelas 5 SD di Jombang, Nadhifah Alif Vioni mengatakan sangat senang mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Undika atau STIKOM Surabaya.
"Seru bisa mengikuti kegiatan ini, bisa bermain sambil belajar lagu nasional, belajar mengenal Jombang, memahami bacaan," kata dia.
Ia berharap kegiatan seperti ini sering diselenggarakan di Desa Made Jombang, karena setiap hari libur sekolah hanya bermain gawai dan di rumah saja. Dengan kegiatan ini bisa bermain dan belajar bersama teman-teman semua.
Presiden BEM Undika Muhammad Rafi Aries Mulyadintara menyampaikan telah melakukan PHP2D di Desa Made Jombang. Selain memberikan pelatihan pada orang tua dan remaja, pihaknya juga memberikan edukasi pada siswa-siswi SD.
"Kami memberikan kegiatan senam sehat, permainan tradisional seperti lompat tali, ular naga, kotak pos, egrang, dan penampilan pantomim dari sekolah Pantomim Nusantara Jombang," kata dia.
Ia menjelaskan kegiatan ini bertujuan meningkatkan aktivitas anak-anak yang tadinya hanya bermain gadget agar kembali mengenal permainan tradisional. Dengan beberapa kali permainan dan anak-anak tertarik, nantinya mereka bisa terus dilakukan bersama teman-temannya usai sekolah. Sehingga penggunaan gawai bisa berkurang.
Aries berharap dengan program yang dilakukan ini bisa meningkatkan kecerdasan masyarakat, masyarakatnya lebih peka dengan potensi alam dan potensi produk UMKM sehingga wisata Sendang Made lebih dikenal wisatawan.
"Saya yakin hal itu bisa terjadi, karena selama kurang lebih dua bulan memberi pelatihan saat ini sudah ada hal positif, yakni masyarakat lebih aktif, mulai sadar atas potensi yang ada di Made Jombang, mulai mengenal cara menjual produk melalui e commerce dan pemudanya sudah mengetahui cara menggunakan camera dan lainya," kata dia.
Humas Undika : Lathifiyah