Mahasiswa S1 Teknik Komputer Universitas Dinamika (Undika) yang dulunya STIKOM Surabaya Satria Adi Muhammad membuat alat pengukur tekanan ban wireless pada kendaraan. Tujuannya membuat memudahkan pengendara motor atau mobil saat controlling udara pada ban.
"Dengan alat ini, pengendara motor bisa mengecek tekanan atau controlling ban, bahkan saat berkendara, karena ada alarm batas minimum," kata Satria.
Alat pengukur tekanan ban motor yang menggunakan sensor MPX5700AP ini terdiri dari 3 alat. Yakni dua sensor yang dipasang di ban depan dan belakang, serta satu alat penerima yang digunakan untuk melihat tekanan ban tersebut. Namun jika digunakan mobil membutuhkan empat alat sensor yang dipasang di setiap roda.
"Alat sensor tersebut dipasang langsung di pentil ban kendaraan, lalu ada satu alat penerima yang akan terus memunculkan angka tekanan ban. Sehingga pengendara bisa memonitoring tekanan ban lewat alat penerima tersebut," ujarnya.
Satria menyampaikan alat pendeteksi angin ban motor ini dilengkapi dengan wifi lokal yang terpasang di alat penerima nya. Sehingga tidak memerlukan kabel dan terlihat rapi di tempat yang kecil.
Menariknya, pengendara bisa mengatur alarm ke alat deteksi sesuai dengan keinginan pengguna kendaraan. "Misalnya pengguna motor mengatur tekanan ban motor depan 30 yang belakang 35, jika mobil biasanya 35 sampai 40, nah kalau kurang dari itu alarm akan berbunyi sebagai tanda kalau tekanan ban kurang," jelasnya.
Kedepannya, Adi ingin mengembangkan alat ini akan disambungkan dengan smartphone untuk lebih memudahkan memonitoring tekanan ban kendaraan. Sehingga bisa banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.