D’Media (25/04/2022) – Aplikasi
“My Brilian” yang merupakan inovasi dari Universitas Dinamika rupanya menarik
perhatian salah satu kampus dari negeri tetangga, Malaysia untuk mengenal lebih
dalam mengenai aplikasi penunjang pembelajaran hybrid ini. Adalah Universiti
Teknologi MARA (UiTM) Shah Alam yang mengundang Undika untuk sharing inovasi “My
Brilian” pada Rabu (20/4). Kegiatan yang disiarkan live di YouTube Channel
Universitas Dinamika ini menghadirkan Prof. Dr. Budi Jatmiko, M.Pd, Dr. M.J.
Dewiyani Sunarto serta Vivine Nurcahyawati, M.Kom., OCP sebagai pembicara.
Mengangkat
tema Maximising Student Learning from Video
Content: A Perspective from Universitas Dinamika , kegiatan webinar
internasional ini diawali dengan materi yang disampaikan oleh Prof. Dr. Budi
Jatmiko selaku Rektor Universitas Dinamika mengenai latar belakang hadirnya
aplikasi “My Brilian”. “Rasanya luar biasa ya, kami (Undika) memang sudah
memiliki visi sejak lama untuk menghadapi era revolusi industri 4.0, karena ke
depan memang pendidikan tidak dapat dibatasi oleh ruang, tapi juga akan
menerapkan online learning,” ungkap
Budi kepada UiTM.
Lebih lanjut Budi juga menjelaskan bahwa aplikasi “My Brilian” yang hadir sejak tahun 2014 ini juga ditunjang dengan metode pembelajaran yang digunakan oleh para dosen Undika diantaranya adalah PBL (Program Based Learning), PjBL (Project Based Learning), IBL (Innovation Based Learning). “Ini sesuai dengan visi Undika yaitu produktif berinovasi dan hal-hal ini memfasilitasi mahasiswa untuk berinovasi,” lengkap Budi. Ia pun menuturkan bahwa Undika terus berusaha untuk memanfaatkan perkembangan ICT dengan baik terlebih model pembelajaran yang baru ini juga didukung oleh pemerintah Indonesia dengan adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. “Disitu ada pula program blended learning yang juga Undika lakukan, karena kalau hanya melakukan online learning kami (Undika) tidak bisa mengajarkan praktik hidup,” jelas Budi.
Hal-hal
inilah yang mendasari UiTM mengundang Undika untuk sharing mengenai kelebihan
aplikasi “My Brilian”. “Kami juga memiliki aplikasi serupa bernama UFUTURE,
namun mahasiswa tidak bisa akses selain video dosen pengajarnya seperti yang ada
di aplikasi My Brilian,” ujar Dianna Suzienna Mohamad Shah, penggagas dan juga
perwakilan dari UiTM. Dianna pun menceritakan bahwa awalnya aplikasi penunjang
pembelajaran milik UiTM bernama “I Learn”, namun diubah namanya menjadi UFUTURE
dengan harapan para mahasiswa memiliki masa depan yang cemerlang dan masih bisa
menambah hal-hal yang bermanfaat lain kedepannya.
Dianna
yang juga merupakan tim CG 360 Video Learning Fellow UiTM ini mengungkapkan
bahwa setiap dua bulan ia dan tim mengadakan program kolaborasi dengan
instansi-instansi pendidikan. “Jadi di UiTM ini ada satu kolaborasi bernama Colaborating Teaching yang mana
mengundang pembicara dari luar negeri dan juga pembicara dari kampus dalam
negeri,” ujar dosen pengampu mata kuliah Bahasa Inggris ini. Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa UiTM perlu
berfokus pada sistem UFUTURE agar video pembelajaran yang ada dalam aplikasi
tersebut bisa diakses oleh seluruh mahasiswa. “Setiap dosen punya cara mengajar
sendiri, disatu sisi itu hal baik karena mahasiswa bisa fokus mendengarkan
pengajar tersebut, tapi menurut saya di satu sisi hal baik juga jika mahasiswa
bisa melihat cara mengajar dari pengajar lain,” terang Dianna.
Dengan
adanya langkah awal ini, Dianna berharap UiTM bisa terus melakukan kolaborasi
dengan Undika. “Kami (UiTM) pun ingin membagi ilmu dari tim 360 degree ke
Universitas Dinamika tentang teknologi-teknologi baru,” ujarnya. (Cla)