D’Media (27/06/2022) – Beberapa
transpuan terlihat berlalu lalang di lobi Universitas Dinamika (Undika) pada
Jumat (24/06). Mereka kemudian diantar menuju Studio Digital 3 yang berlokasi
di lantai 7 Gedung Biru. Terlihat ceria dan bersemangat, para transpuan yang
berjumlah sepuluh orang ini merupakan anggota Persatuan Waria Kota Surabaya
(Perwakos) yang akan mengikuti pelatihan penggunaan Aplikasi Canva yang diadakan
oleh S1 Program Studi Desain Komunikasi Visual (Prodi DKV) Undika.
Pelatihan
yang diadakan selama dua hari ini merupakan salah satu bentuk kegiatan
Pengabdian Masyarakat (Abdimas) yang diselenggarakan oleh tiga dosen S1 Prodi
DKV yaitu Evi Farsiah Utami, Setya Putri Erdiana serta Fenty Fahminnansih.Ketiga
dosen dan tenaga pendidik dari S1 Prodi DKV lainnya melihat bahwa selama ini
kegiatan Abdimas yang dilakukan oleh perguruan tinggi sering berfokus pada
relasi pendidikan yang lain juga, sementara kaum marjinal diluar sana masih
belum ada yang memperhatikan dan merangkul. “Oleh sebab itu kami mencoba menjadi
pioneer dunia pendidikan untuk
berperan dalam membantu kaum marjinal,” terang Evi Farsiah.
Pada
hari pertama, para peserta mendapatkan materi dasar seputar cara penggunaan
Aplikasi Canva dan komponen-komponen didalamnya. Para transpuan tersebut juga
diberi tugas untuk membuat design Instagram
Story yang menarik yang nantinya akan direview oleh Evi dan kedua rekan
dosennya.Dalam kegiatan ini, Evi melihat para peserta sangat antusias untuk
mengikuti step by step yang diajarkan
oleh para pemateri. “Kami memilih pelatihan Canva untuk Instagram Story dan Feed karena
ini salah satu aplikasi dasar yang sering diakses masyarakat dan cara
penggunaannya mudah,” lanjut dosen pengampu mata kuliah Ilustrasi Dasar ini.
Ia
mengungkapkan salah satu peserta transpuan yang bernama Denok berhasil
mendapatkan jawaban atas rasa penasarannya tentang orang-orang yang selalu
menampilkan hasil unggahan Instagram
Story yang bagus. “Mbak Denok pernah mendownload
salah satu aplikasi di Playstore tapi
setelah digunakan masih belum bagus hasilnya, disini ia baru tahu bahwa yang
sering digunakan masyarakat itu adalah Canva,” terang Evi.
Ia serta kedua dosen rekan dan mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini merasa senang bisa memberikan materi yang bermanfaat bagi para transpuan. “Kami ingin menunjukkan kepada para transpuan tersebut bahwa membuat sebuah Komunikasi Visual yang oke itu tidak perlu menggunakan software yang ribet,” terang lulusan S2 Taylor’s University Malaysia ini.
Tidak
hanya S1 Prodi DKV Undika saja yang merasa senang dengan diselenggarakannya
pelatihan yang bermanfaat ini. Febi Damayanti, salah satu transpuan yang
menjadi peserta ini juga mengungkapkan apresiasinya. “Antusias sekali dengan
kegiatan ini karena teman-teman transpuan yang ikut ini pun masih minim
pemahamannya terhadap ITE secara operasional dan penggunaan sosial media,”
tuturnya. Feby yang merupakan Project
Manager dalam Perwakos mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan kali
pertama ia dan teman-teman transpuan lainnya mendapatkan perhatian dari
perguruan tinggi untuk peningkatan kapasitas SDM. “Senang teman-teman akademis
seperti Undika masih melihat kami dan mau memberikan perhatian lewat kegiatan
yang bermanfaat ini,” ungkapnya.
Feby
yang saat ini juga disibukkan dengan kegiatan penyuluhan tentang HIV/AIDS di
beberapa puskesmas di Surabaya, berharap pelatihan ini menjadi awal kerjasama
yang baik. “Kalau menurut saya dua hari ini kurang ya karena dengan SDM dasar
seperti kita ini masih butuh teknik atau kapasitas reguler yang berkelanjutan,”
ujar Feby sembari tertawa. Tidak lupa ia juga memberikan motivasi bagi para
transpuan lain untuk terus mau aktif berkegiatan yang positif. “Lakukanlah
hal-hal yang positif untuk mengurangi stigma terhadap kelompok rentan terutama
teman-teman transpuan,” pesan transpuan berusia 38 tahun ini. (Cla)