D’Media (04/07/2022)
- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Dinamika mengadakan Seminar
Pancasila pada Jumat (01/07). Mengundang Achmad Hidayat selaku Tenaga Ahli DPRD
Kota Surabaya, acara ini diikuti oleh 70 mahasiswa dari seluruh BEM kampus
negeri dan swasta yang ada di Surabaya.
Mengangkat
tema ‘Menumbuhkan Nilai-nilai Pancasila di Tengah Paham Ideologi Khilafah Guna
Mencegah Degradasi NKRI’, seminar ini bertujuan untuk mengembangkan pola pikir
kritis mahasiswa dalam menghadapi problematika negara. ‘Selain itu untuk
meningkatkan wawasan para peserta seminar dalam mengimplementasikan nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,’ tutur Krisna Gardiawan selaku Ketua
Pelaksana acara Seminar Pancasila.
Melalui salah satu program kerja BEM angktan 2021-2022 ini, Krisna ingin mengajak para mahasiswa sebagai penerus bangsa untuk mau menerapkan perilaku-perilaku positif sesuai dengan nilai Pancasila kepada sesama dan masyarakat. ‘Kita sebagai kaum milenial memang sangat berpengaruh pada afinitas kebangsaan, oleh karena itu perlu disikapi secara arif dan bijaksana,’ tutur mahasiswa prodi S1 Sistem Informasi itu. Krisna pun berharap melalui kegiatan ini, para mahasiswa yang tergabung dalam BEM di kampus-kampus ini semakin memiliki rasa nasionalisme yang tinggi serta bangga sebagai warga negara Indonesia. Krisna pun berharap melalui kegiatan ini, para mahasiswa yang tergabung dalam BEM di kampus-kampus ini semakin memiliki rasa nasionalisme yang tinggi serta bangga sebagai warga negara Indonesia.
Sejalan
dengan hal tersebut, Achmad Hidayat yang hadir sebagai salah satu pembicara
dalam kegiatan ini menyebutkan bahwa Pancasila hadir bukan hanya sebuah urutan
belaka namun sebagai way of life.
‘Kita sebagai manusia harus bisa mengamalkan hubungan harmonis dengan Tuhan
sesuai dengan sila pertama, sehingga bisa merajut rasa persaudaraan seperti
sila kedua,’ tutur Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini.
Menurutnya setelah dua hal tersebut dapat dilakukan oleh setiap orang, maka
nilai Pancasila butir ketiga akan tercapai yaitu rasa persatuan dan kesatuan
setiap warga Indonesia. ‘Jika setiap orang sudah merasakan kesejahteraan, baru
kita bisa masuk sila keempat yaitu bermusyawarah mencari titik temu terbaik
untuk setiap permasalahan yang ada sehingga masyarakat mendapatkan hak dan
kewajibannya secara adil,’ ungkapnya.
Tidak
lupa Achmad pun mengingatkan kepada generasi muda untuk tidak membangun
kelompok eksklusif sendiri. ‘Minimal mau seraung dan mampu mengetahui ada isu
sosial apa yang terjadi di masyarakat, karena bantuan sekecil apapun itu sangat
berarti,’ tambahnya. Walaupun banyak tantangan berat sebagai insan pancasila,
Achmad meyakinkan kepada para peserta seminar bahwa kebenaran pasti akan
menang. ‘Disini kita punya kewajiban untuk terus semangat menjunjung tinggi
nasionalisme, oleh sebab itu harus diwujudkan nyata dalam sebuah aksi jangan
hanya dalam kata-kata,’ pesannya. (Cla)