D’Media, (09/09/2024) - Era digital yang menyuguhkan kemudahan interaksi dan
keterbukaan informasi menghadirkan tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan.
Salah satunya adalah siswa siswi SD yang belum memiliki kemampuan kontrol diri
telah mendapatkan akses gadget secara mudah sehingga dapat mengakses apapun
informasi tanpa filter. Terlebih lagi jika tanpa ada pendampingan dari orang
tua. Kondisi itu sedikit banyak dapat mempengaruhi bahkan membentuk watak
hingga adab dan akhlak anak sejak dini.
Tak ingin siswa-siswinya mengalami krisis adab dan akhlak,
MI Muhammadiyah 27 Surabaya bersama Universitas Dinamika (STIKOM Surabaya) menggelar
workshop pembuatan komik berbasis adab di gedung pertemuan lantai satu
MI Muhammadiyah 27 Surabaya pada Sabtu (07/09/2024). Kegiatan ini diikuti
sebanyak 44 guru dari guru mata pelajaran, kelas, maupun mengaji.
Komik digital dipilih karena komik sangat digemari anak-anak dengan adanya kombinasi tulisan dan gambar. Tri Sagirani, selaku Ketua Tim Pelaksana Pengabdian Masyarakat Universitas Dinamika yang mendapat hibah dari DRTPM Kemendikbudristek tahun 2024, menjelaskan bahwa membaca komik dipercaya dapat meningkatkan minat baca pada anak karena muatan gambar berwarna yang membuat siswa tidak cepat bosan dan dapat mengembangkan imajinasi serta kreativitasnya. “Dialog dalam komik menggunakan tata bahasa ringan dengan kalimat pendek sehingga mudah dipahami anak,” ujarnya.
Amirul Latif, selaku Wakil Kepala (Waka) Humas MI
Muhammadiyah 27 Surabaya mengatakan bahwa guru-guru sangat membutuhkan media
yang ‘kekinian’ sebagai bahan ajar yang menarik. “Kami sebagai guru sangat
butuh media yang mudah dan cocok bagi para siswa saat ini, biar kekinian.
Apalagi nanti dikemas dalam bentuk digital, mereka (para siswa) pasti akan suka,”
katanya.
Kepala Sekolah MI Muhammadiyah 27 Surabaya, Ismul Muchlis,
juga mendukung pembuatan komik adab tersebut. “Adab dan akhlak ini memang
sangat penting dan harus digalakkan di era saat ini. Rasanya prihatin sekali
kalau lihat berita perundungan antar anak, atau lihat tingkah pola anak yang
berani bentak-bentak orang tua atau gurunya,” jelas Ismul Muchlis, Kepala MI
Muhammadiyah 27 Surabaya.
Masing-masing guru yang mengikuti workshop membuat
komik dengan tema adab dan akhlak yang berbeda-beda. Target dari workshop ini akan menghasilkan 99 komik
adab dan akhlak yang kemudian akan diterbitkan menjadi buku komik secara
bersama-sama.
Buku komik adab ini akan digunakan sebagai media pembelajaran kepada siswa-siswi MIM 27 Surabaya dan pada awal Oktober akan direncanakan gelar karya dan kegiatan literasi serempak membaca komik adab. “Saya harap hasil dari rangkaian workshop ini kita semua akan menerbitkan komik yang telah kita buat menjadi satu buku kumpulan komik adab,” ucap Tri.
Terdapat beberapa dosen dan tenaga didik Universitas
Dinamika yang terlibat dalam workshop
pembuatan komik, yaitu Tri Sagirani, Zakiyah Dania Billah, Sri Hariani Eko
Wulandari, dan Wawan Wahyudi Efendi. Tidak hanya dari Universitas Dinamika, terdapat
perwakilan dari Universitas Islam Malang yang bernama Indhra Musthofa juga
turut ikut andil dalam workshop ini.
Kedepannya semua karya komik dari para guru akan
diterbitkan menjadi buku komik adab dan akhlak sebagai karya bersama antara MI
Muhammadiyah 27 Surabaya dan Universitas Dinamika, dan akan dikembangkan juga
menjadi komik bilingual sebagai sarana untuk siswa melakukan petualangan etika
dengan media komik sekaligus belajar Bahasa Inggris. (tta)