Dosen Undika Sebut Virus Corona Sebabkan Kesenjangan Sosial

Cetak
Image

Surabaya, Indonesia Jaya - Dosen Universitas Dinamika menyebut penyebaran virus corona menyebabkan kesenjangan sosial. Hal tersebut terlihat dengan perubahan perilaku masyarakat yang gegabah membeli masker secara berlebihan akhir-akhir ini.

"Euforia orang itu seolah-olah dengan menggunakan masker itu cukup, itu menurut saya wasting," kata Dosen Undika Rudi Santoso, S.Sos., MM.

Menurutnya adanya perilaku tersebut menyebabkan kenaikan harga barang cukup signifikan. Ketika harga barang mulai naik, masyarakat menengha kebawah akan merasa terbebani, karena tidak bisa membeli masker tersbut. Padahal, Rudi berpendapat dalam mencegah penularan virus korona ini bisa diantisipasi dengan menjaga daya tahan tubuh, olahraga, tidur teratur, dan meminum vitamin secukupnya.

"Boleh dikatakan itu panik yang dilakukan masyarakat, membeli masker secara berlebih, seharusnya itu boleh untuk sekedar jaga-jaga tapi tidak langsung memborong," kata dia.

Menurutnya, jika beberapa masyarakat, membeli masker secara berlebih, seharusnya itu boleh untuk sekadar jaga-jaga tapi tidak langsung memborong," kata dia.

Menurutnya, jika beberapa masyarakat tetap bersikap gegabah dan panik dalam menanggapi penyebaran virus korona ini akan memperburuk ketentraman bangsa. Akan timbul permasalahan baru dalam masyarakat berpenghasilan rendah, yakni merasa tertekan atas banyaknya kenaikan harga barang. Selain itu, hal tersebut juga merugikan ekonomi mikro seperti toko kecil atau minimarket. Padahal tidak perlu masyarakat memborong makanan barang-barang tertentu.

Menurutnya masyarakat harus belanja barang-barang jangka panjang, seperti makanan pokok, karena makanan pokok ini lebih dibutuhkan oleh masyarakat untuk menjaga kesehatan.

Ia berharap masyarakat tidak gegabah dan tidak mengubah perilaku peduli pada diri sendiri secara berlebihan. Apalagi pemerintah telah berupaya secara maksimal untuk menangani virus corona.

"Jadi Indonesia ini sudah siap menghadapi virus tersebut, bahkan yang akan masuk ke Indonesia sudah dikarantina dengan standart militer untuk memastikan keamanan dan kesehatannya," katanya.

Dampak sosial itu ada perubahan perilaku masyarakat, kalau kemarin itu sebelum ada corona virus ini orang tidak aware dengan kesehatannya. Bisa dilihat dengan perilaku yang memborong masker terus kemudian hand sanitizer dalam satu minggu terakhir ini melonjak tinggi, bahkan beberapa tempat, permintaan masker melebihi dari biasanya.

Bagi orang sehat, menggunakan masker itu orang sakit, kalau pun orang sehat mau menggunakan masker itu digunakan dengan cara benar, yakni orang sehat putih diluar, dan orang sakit putih di dalam agar tidak menularkan virus. Pemerintah dalam menghadapi virus corona bukan hanya diam, mereka sudah siap menghadapi corona, bahkan yang di kapal pesiar sudah dikarantina dengan standart militer.



Berita ini tayang di Koran Indonesia Jaya Edisi 168. Th. IX 05-20 Maret

di repost oleh PR Undika

Lathifiyah


783 kunjungan