Undika Gunakan Sistem Daring Rancangan Dosen Untuk Perkuliahan Daring

Cetak
Image


SURYA.co.id | SURABAYA - Universitas Dinamika (Undika) yang dulunya bernama Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya memakai sistem perkuliahan online dengan program rancangan dosennya.

Meskipun program yang dinamakan Brilian ini sudah digunakan beberapa kali jam kuliah, namun karena penyebaran virus corona atau Covid-19, pemakaian Brilian dilakukan selama dua minggu.

Kepala Bagian Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi (PPTI) Undika, Erwin Sutomo menuturkan sejak tahun 2015 pihaknya telah menggunakan sistem e-learning Brilian.

Sehingga ketika kebijakan penerapan sistem online untuk perkuliahan selama beberapa minggu ke depan justru dinilai bukan hal yang baru. Untuk media pembelajaran, pihaknya lebih memilih teleconference dengan para mahasiswa secara online.

"Untuk bimbingan skripsi kita juga menggunakan teleconference, kalau ada revisi bisa lewat email dan Whatsapp. Kita juga pakai google apps untuk bisa secara langsung memberikan revisi skripsi mahasiswa," tuturnya di hari kedua pelaksanaan kuliah daring di kampus, Selasa (17/3/2020).

Untuk kuliah online dengan penggunaan aplikasi Brilian ini pihaknya menyiapkan bandwitdh sebesar 200 MB. Sehingga tidak ada kendala secara teknis.

"Kalaupun ada itu tergantung koneksi dari masing-masing pengguna (mahasiswa)," urainya.

Setidaknya ada delapan fitur dalam aplikasi brilian yang disediakan. Seperti sharing materi, forum diskusi, assignment, announcement, skorlist, lecture note, video confenrece dan fitur plagiat.

"Dalam sehari ada tiga sesi untuk kuliah online. Per sesinya rata-rata 20-26 kelas dengan tiga SKS atau 2 jam," katanya.

Sementara itu, Warek 3 Undika, Bambang Hariadi menambahkan sejak dikeluarkannya surat edaran (SE) rektor untuk mewajibkan dosen dan mahasiswa menggunakan aplikasi brilian. Sehingga sejak Senin (16/3), model perkuliahan berganti menjadi online.

"Mahasiswa belajar dari rumah dengan mengikuti perkuliahan online, dosen tetap masuk ke kampus," tuturnya.

Namun, ada sembilan dosen yang melakukan karantina diri setelah melakukan perjalanan dari negara yang terjangkit Covid-19.

"Mereka pulang dari study lanjut dari Malaysia. Karena kebijakan rektorat tidak diijinkan masuk selama 14 hari. Jadi diminta untuk melakukan isolasi sendiri," papar nya.

Bambang juga menyebut kedepan pihaknya berencana akan menambah dokter kampus untuk melakukan pengecekan kesehatan terhadap mahasiswa saat perkuliahan tatap muka digelar kembali.


Berita ini telah tayang di Surya.co.id Selasa 17 Maret 2020

Direpost oleh PR Undika : Lathifiyah



661 kunjungan