Universitas Dinamika membuat inovasi alat pendeteksi suhu badan menggunakan thermal camera. Inovasi ini dibuat sebagai bentuk kontribusi kampus dalam menangani permasalahan yang terjadi dalam masyarakat, yakni mendeteksi penyebaran virus corona.
Dosen Teknik Komputer Dr. Susijanto Tri Rasmana, S.Kom., M.T. menyampaikan cara kerja alat ini yakni menangkap suhu tubuh.
“Hasil tangkapan tersebut akan diolah oleh mini PC untuk diproses menjadi sebuah peringatan jika tidak lolos seleksi sesuai dengan suhu yang telah ditetapkan,” kata Dr. Susijanto.
Ia menyampaikan saat ini inovasi deteksi suhu ini masih menggunakan gate yang terpasang kamera. Sehingga dalam mendeteksi suhu badan, setiap orang harus melewati pintu secara bergantian.
Meski begitu, Susijanto menjelaskan alat ini memilki keakuratan yang dalam mendeteksi suhu badan. Bahkan kelebihannya kamera ini memiliki kecepatan dalam menangkap suhu tubuh yang melewati gate.
“Camera flir yang digunakan untuk alat ini,” kata dia.
Ia menjelaskan, ketika alat ini menangkap suhu badan melebihi batasan, yakni 38 derajat, secara otomatis alarm akan berbunyi untuk memberikan peringatan. Bazer ini berada di mini PC dengan ukuran sekutar 5x5 cm.
Alat yang menggunakan C++ ini masih membutuhkan pengembangan, ungkap Susijanto, agar bisa mendeteksi suhu panas tubuh seseorang dalam jumlah banyak. Sehingga nantinya camera thermal tidak lagi membutuhkan gate yang harus dilewati satu persatu.
“Jadi sistemnya seperti pemasangan CCTV (tanpa gate), dan ketika ada sekelompok orang yang lewat akan bisa mendeteksi secara bersamaan dengan suhu tubuh panas atau yang sedang demam,” katanya.
Disamping itu, Asisten Dosen Teknik Komputer Anan Pepe Abseno menyampaikan orang yang melewati gate akan dideteksi dengan sensor gerak (proximity sensor). Jika suhu tubuh melebihi 38 derajat celsius maka alarm akan berbunyi, sehingga pihak security dapat langsung bergegas memperingatkan pengunjung tersebut.
Ia menambahkan pengecekkan suhu pengunjung dapat dilakukan secara otomatis sehingga dapat lebih cepat, effissien.
“dan pihak security juga dapat melakukan pyshical distancing sesuai anjuran WHO karena tanpa melakukan pengecekkan suhu disetiap pengunjung yang datang tanpa berdekatan,” kata dia.
Kedepannya masih ada lagi pengembangan untuk alat ini, kata Pepe sapaanya, seperti penambahan multideteksi dan perbaikan tampilan pada sisi perangkat lunak.
“Ini dikarenakan pengerjaan alat ini kemarin dalam situasi darurat sehingga lebih mementingkan segi fungsinya terlebih dahulu,” paparnya.
Selain itu, Kepala Bagian Public Relation Undika Ryan Adi Djauhari berharap inovasi ini bisa digunakan di masyarakat. Agar rumah sakit, sekolah, kantor maupun tempat ramai lainnya bisa mendeteksi dini penyebaran Covid-19.
“Hingga saat ini ada beberapa instansi yang sudah memesan inovasi kami, dan digunakan di lingkungan kerjanya,” kata dia.